MESIN FRAIS
Mesin Frais merupakan salah satu mesin perkakas yang
memiliki gerakan utama pada
cutter yang berputar. Proses penyayatan dilakukan dengan cara mengeser benda kerja pada arah vertikal dan horisontal.
Berdasarkan penggunaannya mesin frais dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
Mesin
frais
khusus
Mesin frais ini memiliki bentuk dan ukuran yang khusus sesuai dengan kebutuhan pengguna
Mesin
frais
standart
Mesin ini memiliki bentuk dan ukuran umum sesuai dengan standart internasional
Untuk selanjutnya kita hanya membahas tentang mesin frais standart saja.
MESIN
FRAIS KHUSUS
Plano milling machine, mesin frais khusus yang digunakan
untuk
mengerjakan benda – benda yang panjang
Turning and milling machine, mesin frais khusus yang digunakan
untuk
membubut dan mengefrais
Hobbing Milling Machine, mesin frais khusus yang digunakan
untuk
mengerjakan roda gigi
Copy Milling Machine,
mesin frais khusus yang digunakan
untuk
mengefrais
copy
MESIN
FRAIS STANDART
Mesin
frais
standart
dapat
diklasifikasikan
dalam
2 kelompok
1.Macam
– macam
mesin
frais
berdasarkan
arah
spindle mesinnya
Mesin
frais
horisontal
Mesin
frais
vertikal
Mesin
frais
universal
2.
Macam
– macam
mesin
frais
berdasarkan
cara
pengaturan kedalaman pemakanan
Mesin
frais
type bed
Mesin
frais
type knee
MESIN
FRAIS HORISONTAL
Mesin frais type ini memiliki spindle mesin yang sejajar dengan meja mesin
Fungsi
:
qMengefrais
rata
qMengefrais
alur
tunggal
qMengefrais
alur
sejajar
qMengefrais
bertingkat
qMembuat
roda
gigi
MESIN
FRAIS VERTIKAL
Mesin frais type ini memiliki spindle mesin yang tegak lurus dengan meja mesin
Fungsi
:
qMengefrais
alur
qMengefrais
alur
T
qMengefrais
alur
ekor
burung
qMengefrais
bertingkat
qMembuat
pocket
MESIN
FRAIS TYPE BED
Mesin frais type ini memiliki meja mesin yang tetap pada gerak vertikal (tidak dapat
digerakan naik - turun). Untuk menambah kedalaman pemakanan dilakukan dengan cara menurunkan spindle atau kepala mesin
MESIN
FRAIS TYPE KNEE
Mesin frais type ini memiliki kepala mesin yang tetap pada gerak vertikal (tidak dapat
digerakan naik - turun). Untuk menambah kedalaman pemakanan dilakukan dengan cara menaikkan meja mesin.
Meja mesin ditopang oleh sadel yang dapat digerakkan naik – turun menggunakan mekanisme ulir yang terdapat pada elevating screw
BAGIAN – BAGIAN MESIN
FRAIS DAN FUNGSINYA
ARBOR SUPORT
Bagian
ini
merupakan
berfungsi
untuk
memasang
arbor. Pada
salah
satu
ujung
terdapat lintasan
berbentuk
alur
ekor
burung yang dipasangkan
pada
alur
pada
over arm, dan
pada
ujung
yang lain terdapat
lobang
sebagai
dudukan
bantalan
untuk
memasang
arbor.
VERTICAL HEAD
Bagian
ini
merupakan
kepala
mesin
pada
vertical milling machine, berfungsi
sebagai
dudukan
spindle mesin
dan
mekanisme
penggeraknya
COLOMB
Bagian
ini
sebagai
penyangga
utama
mesin
yang terpasang
tegak
lurus
pada
base. Pada
bagian
dalam
kolom
terdapat
motor serta
mekanisme
penggerak
utama
mesin.
Pada
bagian
depan
terdapat
lintasan
berbentuk alur ekor burung
yang berfungsi
sebagai
lintasan
knee / sadel
SPINDLE
Bagian
ini
merupakan
dudukan
dari
arbor sekaligus
menghubungkan putaran
yang dihasilkan
oleh
mekanisme
penggerak
yang ada
didalam
kolom
ke
arbor
TABLE HANDWHEEL
Bagian
ini berfungsi
untuk
menggerakkan
meja
dalam
arah
longitudinal/memanjang. Bagian
ini
terdiri
dari
sebuah
roda
yang didepannya
terdapat
scala
nonius
putar
dan
terhubung
dengan
mekanisme
poros berulir.
CROSSFEED HANDWHEEL
Bagian
ini berfungsi
untuk
menggerakkan
meja
dalam
arah
transversal/melintang. Bagian
ini terpasang
pada
knee/sadel,
terdiri
dari
sebuah
roda
yang didepannya
terdapat
scala
nonius
putar
dan
terhubung
dengan
mekanisme
poros berulir.
VERTICAL HANDWHEEL
Bagian
ini
berfungsi
untuk
menggerakkan
knee / sadel
pada
arah
vertikal.
Bagian
ini
tediri
dari
sebuah
roda
dengan
scala
nonius
didepannya
dan
tersambung
dengan
poros
dengan
roda
gigi
payung sehingga
arah
poros
akan
tersambung
tegak
lurus
dengan
elevating screw.
KNEE / SADEL
Bagian
ini berfungsi
sebagai
dudukan
dari
meja
mesin
sekaligus
sebagai tempat
dan
dudukan
dari
berbagai
mekanisme
penggerak
meja
pada
arah
vertikal
dan
transversal/melintang.
ELEVATING SCREW
Bagian
ini
merupakan
mekanisme
penggerak
sadel
dalam
arah
vertikal.
Bagian
ini
terdiri
dari
pasangan
tabung
dan
poros
berulir.
Elevating screw digerakkan secara
mekanis
oleh vertical handwheel.
Untuk
merubah
arah
poros
horisantal
pada
vertical handwheel
menjadi
vertikal
pada
elevating screw digunakan pasangan
roda gigi payung
BASE
Bagian
ini
merupakan
tumpuan
utama
dari
seluruh
mesin.
Bagian
ini
dikonstruksi
sedemikian
hingga
mesin
benar
– benar
berdiri
tegak
dan
seimbang.
Kadang
pada
base dipasang
sungkup
untuk
menampung
collant sementara
yang selanjutnya
akan
dialirkan
pada
bak
penampung
yang ada
dibawah
base.
METODE PENGEFRAISAN
a. Climb Mill
Gambar 9. Climb milling
Merupakan cara pengefraisan dimana putaran cutter searah dengan gerakan benda kerja. Gaya potong menarik benda kerja ke dalam cutter sehingga faktor kerusakan pahat akan lebih besar. Hanya mesin yang mempunyai alat pengukur keregangan diperbolehkan memakai metode pemotongan ini.
b. Conventional Milling
Gambar 10. Conventional milling
Merupakan pengefraisan dimana putaran cutter berlawanan arah dengan gerakan benda kerja, pemotongan ini dimulai dengan beram yang tipis dan metode ini digunakan untuk semua jenis mesin frais.
ALAT BANTU YANG BANYAK DIGUNAKAN
Pada mesin frais banyak sekali terdapat peralatan Bantu yang digunakan untuk membuat benda kerja. Antara lain :
a) Mesin Vertical
1. Ragum (catok)
Benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin frais harus dijepit dengan kuat agar posisinya tidak berubah waktu difrais. Berdasarkan gerakannya ragum dibagi menjadi 3 jenis yaitu :
Ragum biasa
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang bentuknya sederhana dan biasanya hanya digunakan untuk mengefrais bidang datar saja.
Gambar 11. Ragum biasa
Ragum berputar
Ragum ini digunakan untuk menjepit benda kerja yang harus membentuk sudut terhadap spindle. Bentuk ragum ini sama dengan ragum biasa tetapi pada bagaian bawahnya terdapat alas yang dapat diputar 360˚
Gambar 12. Ragum putar
Ragum universal
Ragum ini mempunyai dua sumbu perputaran, sehingga dapat diatur letaknya secara datar dan tegak.
Gambar 13. Ragum universal
2. Kepala pembagi (dividing head)
Kepala pembagi (dividing head) adalah peralatan mesin frais yang digunakan untuk membentuk segisegi yang beraturan pada poros yang panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan pembagian langsung.
Gambar 14. Kepala pembagi
3. Kepala lepas
Alat ini digunakan untuk menyangga benda kerja yang dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja tidak terangkat atau tertekan ke bawah.
Gambar 15. Kepala lepas
4. Rotary table.
Rotary table digunakan untuk membagi segi-segi beraturan misalnya kepala baut. Disamping itu juga dapat digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang yang berpusat pada satu titik misalnya membagi lubang baut pengikat pada flendes.
Gambar 16. Meja putar
5. Adaptor
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dimasukkan ke sarung tirus pada sumbu utama.
Bagian ini adalah tempat dudukan (pengikatan) cutter sebelum dimasukkan ke sarung tirus pada sumbu utama.
Gambar 17. adaptor
b) Mesin horizontal
1. Kepala pembagi
Pada mesin frais horizontal. Kepala pembagi dapat digunakan untuk membuat benda kerja segi-segi beraturan, roda gigi, ulir cacing.
2. Kepala lepas
Kepala lepas digunakan untuk menyokong benda kerja yang panjang dan diproses dengan dividing head. Hal ini dimaksudkan agar benda kerja tidak tidak tertarik atau tertekan waktu disayat (difrais).
3. Ragum
Ragum pada mesin frais horizontal dan vertical bentuk dan fungsinya sama catok (ragum) yang digunakan untuk mencekam benda kerja yang akan disayat datar.
(untuk lebih jelasnya mengenai macam-macam ragum.
Ragum pada mesin frais horizontal dan vertical bentuk dan fungsinya sama catok (ragum) yang digunakan untuk mencekam benda kerja yang akan disayat datar.
(untuk lebih jelasnya mengenai macam-macam ragum.
4. Arbor beserta cincin dan dudukan penyangga
Cutter pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan pemasangan cincin.
Cutter pada mesin frais horizontal dipasang pada arbor yang posisinya diatur dengan pemasangan cincin.
Gambar 18. Arbor
PARAMETER PEMOTONGAN
PUTARAN SPINDLE (n)
Putaran Mesin adalah, kemampuan kecepatan putaran mesin dalam satu menit. Dalam hal ini mengingat nilai kecepatan potong
untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa
diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerja. Dengan demikian
Di mana:
v = kecepatan
potong
(m/menit)
d = diameter pisau
(mm)
n = putaran benda kerja
(putaran/menit)
GERAKAN PEMAKANAN / FEEDING (f)
Pada
umumnya mesin frais, dipasang tabel kecepatan pemakanan atau feeding dalam
satuan mm/menit. Jadi misalnya pada mesin disetel besar kecepatan pemakannya
28; artinya kecepatan pemakanan pisau frais sebesar 28 mm/menit. Makin kecil
kecepatan pemakanan pisau frais, kekasarannya makin rendah atau lebih halus.
Tabel besar pemakanan pada mesin baru berlaku jika mesin frais tersebut
dijalankan dengan cara/ mode otomatis :
GERAK
PEMAKANAN SEARAH / PENGEFRAISAN TURUN / DOWN MILLING
Proses frais turun dinamakan juga climb milling. Arah
dari
putaran
pisau
sama
dengan arah gerak makan meja mesin frais. Sebagai contoh jika pisau berputar berlawanan arah jarum jam,
benda kerja disayat ke kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips) untuk
proses
frais
naik
adalah
seperti
koma
diawali
dengan
ketebalan maksimal kemudian menipis. Proses frais ini sesuai untuk mesin frais CNC, karena pada mesin CNC gerakan meja dipandu oleh ulir dari bola baja, dan dilengkapi backlash compensation. Untuk
mesin
frais
konvensional
tidak
direkomendasikan melaksanakan
proses frais turun, karena meja mesin frais akan tertekan
dan ditarik oleh pisau.
GERAK
PEMAKANAN MENYONGSONG / PENGEFRAISAN
NAIK / UP MILLING
Frais naik biasanya disebut frais konvensional (conventional
milling). Gerak
dari putaran pisau berlawanan arah terhadap gerak makan meja mesin frais gambar dibawah sebagai contoh, pada proses frais naik apabila pisau berputar searah jarum jam,
benda kerja disayat ke arah kanan. Penampang melintang bentuk beram (chips)
untuk
proses
frais
naik
adalah
seperti
koma
diawali
dengan
ketebalan
minimal
kemudian menebal. Proses frais ini sesuai untuk mesin frais konvensional/
manual, karena pada mesin konvensional backlash
ulir
transportirnya
relatif
besar
dan tidak dilengkapi backlash
compensation.
KEDALAMAN PEMAKANAN / DEPTH OF CUTH
(a)
Kedalaman potong (a) ditentukan
berdasarkan
selisih
tebal
benda
kerja
awal
terhadap tebal benda kerja akhir. Untuk kedalaman potong yang
relatif besar diperlukan perhitungan daya potong yang
diperlukan untuk proses penyayatan. Apabila daya potong yang diperlukan masih lebih rendah
dari daya yang disediakan oleh mesin (terutama motor listrik), maka kedalaman potong yang telah ditentukan bisa digunakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar